HOME STORY
Share
Layang-Layang Gianyar, Identitas Budaya dan Ungkapan Rasa Syukur

WISATA LIBURAN - Pulau Dewata selalu menyimpan cerita menarik, dan kali ini, mari kita fokus pada Gianyar, sebuah kabupaten di Bali yang kaya akan seni pahat dan tari. Namun, Gianyar juga merupakan surga bagi para penggemar Layang-Layang Gianyar khas Bali. Layang-layang di sini bukan hanya sekadar mainan anak-anak; mereka adalah perwujudan seni, budaya, dan semangat komunitas yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Jika kamu datang saat musim kemarau, biasanya sekitar bulan Juni hingga Agustus, langit Gianyar akan dipenuhi dengan berbagai bentuk dan ukuran layang-layang raksasa. Ada yang berbentuk ikan (bebean), burung (janggan) dengan ekor panjang yang menjuntai, atau layang-layang berbentuk daun (pecukan). Setiap detail, mulai dari pemilihan bambu hingga corak kain, dikerjakan dengan penuh ketelitian oleh para seniman lokal, bukan hanya untuk diterbangkan, tetapi juga untuk dinikmati sebagai karya seni yang bergerak di angkasa.

Menghadiri festival layang-layang di Gianyar adalah pengalaman yang tak akan terlupakan bagi setiap pelancong. Suasana yang riuh namun penuh semangat, dengan iringan musik gamelan yang menghentak, mengiringi momen-momen mendebarkan saat layang-layang raksasa dilepaskan ke udara. Ini bukan sekadar kompetisi; ini adalah ajang silaturahmi, ekspresi identitas budaya, dan ungkapan rasa syukur kepada para dewa. 

Kamu akan melihat kebersamaan warga desa yang bahu-membahu menaikkan layang-layang, tawa ceria anak-anak, dan decak kagum para wisatawan. Lebih dari sekadar pemandangan, Layang-Layang Gianyar adalah jendela menuju jiwa Bali yang otentik, sebuah perayaan kebersamaan dan keindahan yang terbang tinggi di atas sawah-sawah hijau. Ini adalah permata tersembunyi bagi mereka yang mencari pengalaman budaya yang lebih dalam dan jauh dari keramaian pantai.

MAP: Gianyar, Bali

The following video is courtesy of TRANS TV