HOME STORY
Share
Keahlian Luar Biasa Suku Dayak Desah Menenun Kain Tradisional

WISATA LIBURAN - Suku Dayak Desah, yang merupakan bagian dari sub-etnis Dayak Iban di Kalimantan, memiliki keahlian luar biasa dalam menenun kain tradisional yang sangat khas dan bernilai budaya tinggi. Proses tenun ini dilakukan secara manual oleh para perempuan di rumah adat Betang Panjang, yang telah berdiri selama ratusan tahun sebagai pusat kehidupan komunitas. Teknik yang digunakan adalah tenun ikat, di mana benang diikat dan dicelup dengan pewarna alami sebelum ditenun menjadi motif yang sarat makna. 

Setiap helai kain mencerminkan filosofi leluhur, seperti motif naga “aso” yang berfungsi sebagai pelindung roh atau burung enggang yang melambangkan kebijaksanaan dan keharmonisan. Keahlian ini diwariskan dari generasi ke generasi, bahkan dianggap sebagai anugerah spiritual yang diajarkan melalui mimpi oleh roh nenek moyang.

Kain tenun Dayak Desah tidak hanya digunakan dalam upacara adat, tetapi kini juga merambah dunia mode sebagai simbol warisan budaya yang hidup. Pemerintah daerah dan para desainer mulai mengangkat kain ini ke panggung nasional dan internasional, menjadikannya sebagai medium pelestarian tradisi sekaligus sumber ekonomi kreatif. 

Proses pembuatannya yang rumit dan penuh ketelitian membuat setiap lembar kain menjadi karya seni yang unik dan tak tergantikan. Dengan warna-warna khas seperti merah, biru, dan cokelat dari tumbuhan lokal, kain tenun Dayak Desah menjadi kekayaan alam dan budaya Kalimantan yang patut dilestarikan keberadaannya.

The following video is courtesy of TRANS TV