HOME STORY
Share
Pembuatan Gula Lontar Bukan Sekadar Sumber Ekonomi di Rote

WISATA LIBURAN - Pembuatan gula lontar di Nusa Tenggara Timur, terutama di Pulau Sabu dan Rote, adalah tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, memanfaatkan nira dari pohon lontar. Masyarakat setempat sering menyebut lontar sebagai "pohon kehidupan" karena hampir semua bagiannya bisa dimanfaatkan. 

Selain di NTT, pohon ini juga banyak tumbuh di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, bahkan menjadi simbol provinsi Sulawesi Selatan. Proses pembuatan gula lontar dimulai dengan penyadapan nira yang kemudian dimasak hingga mengental dan dicetak, menghasilkan pemanis alami yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan upacara adat masyarakat Rote.

Pohon lontar bukan hanya sekadar sumber ekonomi, tetapi juga merupakan simbol budaya yang mendalam bagi masyarakat Rote. Pembuatan gula lontar telah menjadi identitas yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan memperkaya berbagai aspek budaya, mulai dari ritual adat hingga seni kuliner tradisional. 

Gula yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga mengandung makna filosofis tentang keseimbangan antara manusia dan alam. Dengan demikian, pembuatan gula lontar adalah warisan budaya yang terus dijaga, melestarikan kearifan lokal sekaligus menyediakan sumber pangan alami yang berkelanjutan.

The following video is courtesy of TRANS TV